Kedatangan Deutro Melayu (Melayu Muda) dan Proto Melayu (Melayu Tua)|Makalah Proto dan Deutro Melayu|Sejarah Lengkap
Makalah
Sejarah Indonesia
Tentang
Kedatangan Bangsa Proto dan Deutro Melayu
Kata pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa,
karena atas limpahan rahmat dan karunianya kami dari kelompok 6 dapat
menyelesaikan makalah tentang Kedatangan
Bangsa Proto dan Deutro Melayu ini dengan maksimal. Kami menyadari atas
keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami makalah ini tidak lah sangat
sempurna.
Oleh
karenanya, jika terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam isi makalah ini,
kami minta maaf dan memohon kritik dan saran yang bersifat membangun untuk
pembuatan makalah yang lebih baik untuk selanjutnya. Dan kami berharap semoga
segala sesuatu dan informasi yang ada didalam makalah kami ini tidak hanya
bermanfaat untuk kami melainkan untuk kita semua semua yang membacanya.
Muara
Teweh, ...... Oktober 2014
Penyusun
DAFTAR
ISI
Kata pengantar.......................................................................................................................... i
Daftar isi..................................................................................................................................... ii
Bab 1 :
PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
1.A : Latar
Belakang...................................................................................................
1
1.B : Rumusan
Masalah..............................................................................................
2
1.C : Tujuan
Masalah.................................................................................................. 3
Bab 2 :
PEMBAHASAN.............................................................................................................. 4
2.A : Kedatangan bangsa Proto dan Deutro Melayu
.............................................. 4
2.A.1 : Penduduk Awal di Bumi
Nusantara................................................................. 4
2.A.2 : Bangsa Proto Melayu......................................................................................... 5
2.A.3 : Bangsa Deutro
Melayu.......................................................................................
6
2.A.4 : Skema perpindahan dan penyebaran bangsa Melayu
Tua (Proto Melayu)
dan Melayu
muda (Deutro Melayu)................................................................... 7
Bab 3 :
PENUTUP....................................................................................................................... 8
3.A : Kesimpulan......................................................................................................... 9
3.B :
Saran................................................................................................................... 9
Daftar Pustaka............................................................................................................................ 10
BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Seorang sejarawan asal Belanda yang bernama Van Heine Geldern mengemukakan bahwa sejak
2000 SM (Zaman Neolithikum) sampai dengan 500 SM (Zaman Perunggu) telah terjadi
perpindahan penduduk dari daratan Asia menuju daratan sebelah Selatan Asia dan
Indonesia.
Daerah sebelah Selatan Asia yang digunakan sebagai tempat
tinggal membentang sangat luas yakni mulai dari Pulau Madagaskar (barat) sampai
Pulau Paskah (timur) kemudian ke Taiwan (utara) dan Selandia Baru (selatan).
Bangsa yang mendiami pulau-pulau di selatan Asia dinamakan sebagai Bangsa Austronesia. Austronesia
itu sendiri berasal dari dua kata yaitu austro
artinya selatan dan nesos yang
berarti pulau.
Sebagian penduduk yang lain (sekitar 1500 SM) mereka
berpindah dari Champa (Vietnam) menuju Kampuchea (Kamboja) yang kemudian
melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka. Pendapat ini mendapat dukungan
dari hasil penemuan yang berupa beliung batu yang memiliki bentuk persegi. Di
Indonesia, beliung batu ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan
Sulawesi bagian selatan. Ini merupakan hasil penemuan yang sama di Asia. Di
Asia, beliung batu juga ditemukan di daerah Myanmar, Vietnam, Kamboja,
Malaysia, dan daerah china selatan (Yunan).
Perpindahan penduduk sekitar 500 SM (Zaman Perunggu)
diikuti dengan adanya perpindahan budaya masyarakat terutama terkait alat dan
benda-benda. Alat dan benda-benda tersebut antara lain Genderang (Nekara), dan
kapak sepatu yang merupakan barang dari daerah Dongson sehingga kita namakan
sebagai kebudayaan Dongson.
Kebudayaan Dongson
ini dilestarikan penduduk Austronesia yang mendiami pulau-pulau selatan dari
Pulau Madagaskar hingga Australia. Nah, disini nenek moyang Indonesia
sendiri pindah dari daerah Yunan kemudian menyebar di sekitar Sungai Salween
dan Sungai Mekong yang kaya air. Keadaan demografi yang demikian menyebabkan
nenek moyang Bangsa Indonesia memiliki kemampuan bercocok tanam, berdagang, dan
berlayar. Pelayaran nenek moyang ini kemudian berlanjut ke perairan nusantara
secara berkelompok menggunakan perahu bercadik yang kemudian menetap di
pulau-pulau Nusantara.Bangsa Austronesia yang menetap di bumi Nusantara ini
kemudian dinamakan sebagai Bangsa Melayu.
B. Rumusan
Masalah
1.
Menjelaskan tentang proses Kedatangan Bangsa Proto Melayu
2.
Menjelaskan tentang proses Kedatangan Bangsa Deutro Melayu
C. Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan dalam
pembuatan makalah ini adalah agar siswa-siswi peserta didik dapat mengetahui
asal dari sebuah bangsa yang mendiami nusantara dan proses kedatangannya. Salah
satu yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah tentang proses kedatangan
Bangsa Proto dan Deutro Melayu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kedatangan bangsa Proto dan Deutro Melayu
1. Penduduk awal Bumi Nusantara
Sebelum kedatangan bangsa
Melayu di Bumi Nusantara, di Nusantara ini sendiri sebenarnya sudah ada yang
mendiami yaitu bangsa primitif.
Dinamakan bangsa primitif karena kebudayaan masyarakat pada saat itu masih
sangat sederhana.
Adapun yang termasuk sebagai
bangsa primitf yaitu:
1.
Manusia Pleistosin (Purba)
Kehidupan manusia Pleistosin (purba) masih sangatlah
tergantung dengan situasi alam. Ini diperlihatkan dari cara mereka hidup yang
selalu berpindah-pindah. Teknologinya pun masih sangatlah sederhana.
2.
Suku Wedoid
Suku Wedoid hidupnya masih sederhana. Mereka hidup dengan
mengumpulkan hasil makanan dari alam. Keturunan suku ini masih ada hingga saat
ini dan kita bisa melihatnya di suku
Sakai, Siak dan Suku Kubu diantara
perbatasan Jambi dan Palembang.
3.
Suku Negroid
Suku ini di Indonesia sudah tidak ada, tapi kita bisa
menjumpainya di suku Semang
(semenanjung Malaysia) dan suku Negrito (Filipina).
Meraka hidup terisolir dan jauh dari perkembangan serta kemjuan Zaman.
Catatan :
Namun, menurut
Kern yang mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah
Champa di Vietnam Utara (Tonkin), Kamboja dan Kochin Cina (Indocina).
Mengatakan sebelum mereka tiba di Kepulauan Indonesia, di Indonesia sendiri
telah ada bangsa yang lebih dahulu berdiam.
Bangsa yang terlebih dahulu
berdiam di Indonesia tersebut berkulit hitam dan berambut keriting (Ras
Negrito) yang mendiami Indonesia bagian timur pedalaman dan sebagian Australia.
Jadi, sebetulnya bangsa berkulit hitam ini yang merupakan penduduk asli Indonesia.
2. Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)
Bangsa Melayu
Tua (Proto Melayu) merupakan bangsa Austronesia yang pertama kali ke Nusantara
sekitar 1500 SM. Kebudayaan mereka kita sebut sebagai budaya batu yang sudah
maju karena alat-alatnya berasal dari batu yang sudah dihaluskan. Hal ini
berbeda dengan manusia purba yang alat-alatnya masih berupa batu kasar yang
belum dihaluskan.
Bangsa Proto
Melayu juga memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi daripada kebudayaan
Homo Sapiens Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu baru
(Neolithikum) yang terbuat dari batu yang sudah dikerjakan dengan baik.
Barang-barang hasil kebudayaan yang terkenal ialah kapak persegi dan kapak
lonjong.
Bangsa melayu
tua (proto melayu) berhasil berlayar dan menetap di bumi nusantara melalui dua
jalur, yaitu :
a)
Jalan Barat
Dari
daerah Yunan (Cina Selatan) berpindah melalui Selat Malaka (Malaysia) kemudian
masuk ke pulau Sumatra dan masuk ke pulau Jawa.
Kapak persegi merupakan alat yang biasa mereka bawa.
b)
Jalan Utara (Timur)
Dari
Yunan (Cina Selatan) berpindah melalui Formosa (Taiwan) kemudian masuk ke
Filipina dilanjutkan penyeberangan ke pulau Sulawesi dan masuk ke pulau Papua.
Kapak
Lonjong
merupakan alat yang biasa mereka bawa.
Ciri-Ciri
Bangsa Proto Melayu sebagai berikut,
·
Kulit sawo matang
·
Rambut Lurus
·
Badan tinggi ramping
·
Bentuk mulut dan hidung sedang
Kebudayaan
Bangsa Proto Melayu sebagai berikut,
·
Termasuk kebudayaan Batu Muda (Neolitikum)
·
Hasil kebudayaannya masih terbuat dari batu dan telah dikerjakan dengan
sangat baik
·
Kapak Lonjong
·
Kapak Persegi
Yang termasuk keturunan bangsa
Melayu Tua antara lain suku Batak, suku Dayak, suku Nias, suku Toraja, suku
Kubu, dan suku Sasak.
3. Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)
Kira- kira tahun 500 SM, nenek moyang kita gelombang
kedua mulai memasuki Indonesia. Bangsa Deutro Melayu memasuki Indonesia melalui
satu jalur saja, yaitu Jalan Barat (yakni melalui Malaya-Sumatera).
Bangsa Melayu Muda (Deutro
Melayu) merupakan bangsa Austronesia yang datang dari Yunan ke Nusantara
sekitar 500 SM. Merek berpindah dari yunan menuju Teluk Tonkin (masih daerah
yunan) kemudian ke Vietnam, lalu melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka
kemudian berlayar ke Pulau Sumatra dan pada akhirnya masuk ke Pulau Jawa.
Menurut N. Daldjoeni (1984), bangsa deutro melayu atau
melayu muda ini berasa dari Dongson di Vietnam Utara, sehingga mereka ini
kadang kala disebut orang-orang Dongson.
Mereka telah memiliki kebudayaan yang lebih tinggi
daripada bangsa Proto Melayu. Peradaban mereka ditandai dengan kemampuan
mengerjakan logam dengan sempurna. Barang-barang hasil kebudayaan mereka telah
terbuat dari logam. Awalnya dari perunggu dan kemudian dari besi. Hasil
kebudayaan logam di Indonesia yang terpenting ialah Kapak Corong atau Kapak
Sepatu dan Nekara.
Dibidang pengolahan tanah, mereka telah sampai pada usaha
irigasi atas tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka wujudkan, yakni dengan
membabad hutan terlebih dahulu.Mereka juga mengenal perikanan laut dan
pelayaran, sehingga rute perpindahan ke Nusantara juga memanfaatkan jalan laut.
Selain itu, mereka juga
mengembangkan kebudayaan Megalithikum seperti Dolmen (meja batu), menhir (tugu
batu), sarkofagus (keranda mayat), punden berundak-undak dan kubur batu.
Yang termasuk keturunan bangsa
Melayu Muda antara lain suku Jawa, suku Melayu, dan suku Bugis, suku Aceh, suku
Makassar, suku Bali dan suku Minangkabau.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bangsa Proto
Melayu adalah bangsa dari gelombang pertama yang masuki wilayah Indonesia
setelah Suku Primitif. Bangsa Proto Melayu adalah suatu ras Mongoloid yang
berasal dari daerah Yunani , dekat lembah Sungai Yang Tze, Cina Selatan. Bangsa
ini mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1500-500 SM.
Kebudayaan Bangsa Proto Melayu adalah
termasuk kebudayaan Batu Muda (Neolitikum), Hasil kebudayaannya masih terbuat
dari batu dan telah dikerjakan dengan sangat baik, alat yang biasa digunakan
adalah Kapak Lonjong dan Kapak Persegi.
Bangsa deutro
Melayu memasuki wilayah Indonesia sekitar 500 SM secara bergelombang. Mereka
masuk melalui Semenanjung Melayu terus ke Sumatera dan tersebar ke wilayah
Indonesia yang lain.
Kebudayaan
bangsa Melayu Muda (dikenal dengan kebudayaan Dongson) seperti Kapak Corong
atau Kapak Sepatu, Nekara dan Bejana Perunggu.
Namun, teori
tentang perbedaan bangsa Proto melayu dengan Deutro melayu tidak lagi diakui
kebenarannya dan penggunaannya. Karena para Arkeolog menyimpulkan bahwa tidak
ada dasar arkeologis yang berarti ysng menunjukan perbedaan antara Proto Melayu
dengan Deutro Melayu.
B. Saran
Sebagai bangsa Indonesia, sudah seharusnya kita mengetahui
tentang sejarah bangsa kita dimasa yang lalu. Kita juga harus tahu dan mengerti
tentang bangsa yang pertama mendiami bumi Nusantara kita ini.
Bukan hal yang sulit untuk belajar jika ada kemauan dari
dalam diri kita sendiri. Menambah pengetahuan tentang sejarah dengan belajar
mengetahui awal bangsa manusia dan perkembangan- perkembangan yang telah mereka
lalui, memberikan kesan tersendiri bagi setiap orang yang mempelajarinya.
Karena, mungkin orang tahu sebuah sejarah namun belum tentu dia tahu asal usul
yang membuat sejarah, yaitu Manusia.
DAFTAR PUSTAKA
3. Buku Sejarah Indonesia kelas X
1 comments
thanks
ReplyDelete