Kedatangan Deutro Melayu (Melayu Muda) dan Proto Melayu (Melayu Tua)|Makalah Proto dan Deutro Melayu|Sejarah Lengkap

by - October 30, 2015

Makalah Sejarah Indonesia
Tentang Kedatangan Bangsa Proto dan Deutro Melayu


Kata pengantar

            Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmat dan karunianya kami dari kelompok 6 dapat menyelesaikan makalah tentang Kedatangan Bangsa Proto dan Deutro Melayu ini dengan maksimal. Kami menyadari atas keterbatasan pengetahuan dan kemampuan kami makalah ini tidak lah sangat sempurna.
            Oleh karenanya, jika terdapat kesalahan maupun kekurangan dalam isi makalah ini, kami minta maaf dan memohon kritik dan saran yang bersifat membangun untuk pembuatan makalah yang lebih baik untuk selanjutnya. Dan kami berharap semoga segala sesuatu dan informasi yang ada didalam makalah kami ini tidak hanya bermanfaat untuk kami melainkan untuk kita semua semua yang membacanya.
           



                                                                                               Muara Teweh, ...... Oktober 2014


                                                                                               Penyusun



                                DAFTAR ISI

Kata pengantar..........................................................................................................................        i
Daftar isi.....................................................................................................................................        ii
Bab 1 : PENDAHULUAN.........................................................................................................         1
            1.A    : Latar Belakang...................................................................................................        1
            1.B    : Rumusan Masalah..............................................................................................        2
            1.C    : Tujuan Masalah..................................................................................................        3
Bab 2 : PEMBAHASAN..............................................................................................................       4
            2.A    : Kedatangan bangsa Proto dan Deutro Melayu ..............................................          4
2.A.1 : Penduduk Awal di Bumi Nusantara.................................................................          4
2.A.2 : Bangsa Proto Melayu.........................................................................................        5
2.A.3 : Bangsa Deutro Melayu.......................................................................................       6
2.A.4 : Skema perpindahan dan penyebaran bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)
         dan Melayu muda (Deutro Melayu)...................................................................          7
Bab 3 : PENUTUP.......................................................................................................................       8
            3.A    : Kesimpulan.........................................................................................................        9
            3.B    : Saran...................................................................................................................        9
Daftar Pustaka............................................................................................................................       10







BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Seorang sejarawan asal Belanda yang bernama Van Heine Geldern mengemukakan bahwa sejak 2000 SM (Zaman Neolithikum) sampai dengan 500 SM (Zaman Perunggu) telah terjadi perpindahan penduduk dari daratan Asia menuju daratan sebelah Selatan Asia dan Indonesia.

Daerah sebelah Selatan Asia yang digunakan sebagai tempat tinggal membentang sangat luas yakni mulai dari Pulau Madagaskar (barat) sampai Pulau Paskah (timur) kemudian ke Taiwan (utara) dan Selandia Baru (selatan). Bangsa yang mendiami pulau-pulau di selatan Asia dinamakan sebagai Bangsa Austronesia. Austronesia itu sendiri berasal dari dua kata yaitu austro artinya selatan dan nesos yang berarti pulau.

Sebagian penduduk yang lain (sekitar 1500 SM) mereka berpindah dari Champa (Vietnam) menuju Kampuchea (Kamboja) yang kemudian melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka. Pendapat ini mendapat dukungan dari hasil penemuan yang berupa beliung batu yang memiliki bentuk persegi. Di Indonesia, beliung batu ditemukan di daerah Sumatera, Kalimantan, Jawa, dan Sulawesi bagian selatan. Ini merupakan hasil penemuan yang sama di Asia. Di Asia, beliung batu juga ditemukan di daerah Myanmar, Vietnam, Kamboja, Malaysia, dan daerah china selatan (Yunan).

Perpindahan penduduk sekitar 500 SM (Zaman Perunggu) diikuti dengan adanya perpindahan budaya masyarakat terutama terkait alat dan benda-benda. Alat dan benda-benda tersebut antara lain Genderang (Nekara), dan kapak sepatu yang merupakan barang dari daerah Dongson sehingga kita namakan sebagai kebudayaan Dongson.

 Kebudayaan Dongson ini dilestarikan penduduk Austronesia yang mendiami pulau-pulau selatan dari Pulau Madagaskar hingga Australia. Nah, disini nenek moyang Indonesia sendiri pindah dari daerah Yunan kemudian menyebar di sekitar Sungai Salween dan Sungai Mekong yang kaya air. Keadaan demografi yang demikian menyebabkan nenek moyang Bangsa Indonesia memiliki kemampuan bercocok tanam, berdagang, dan berlayar. Pelayaran nenek moyang ini kemudian berlanjut ke perairan nusantara secara berkelompok menggunakan perahu bercadik yang kemudian menetap di pulau-pulau Nusantara.Bangsa Austronesia yang menetap di bumi Nusantara ini kemudian dinamakan sebagai Bangsa Melayu.

B.      Rumusan Masalah

1.      Menjelaskan tentang proses Kedatangan Bangsa Proto Melayu
2.      Menjelaskan tentang proses Kedatangan Bangsa Deutro Melayu




C.    Tujuan Pembuatan Makalah
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah agar siswa-siswi peserta didik dapat mengetahui asal dari sebuah bangsa yang mendiami nusantara dan proses kedatangannya. Salah satu yang akan kami bahas dalam makalah ini adalah tentang proses kedatangan Bangsa Proto dan Deutro Melayu.



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Kedatangan bangsa Proto dan Deutro Melayu
1.     Penduduk awal Bumi Nusantara

Sebelum kedatangan bangsa Melayu di Bumi Nusantara, di Nusantara ini sendiri sebenarnya sudah ada yang mendiami yaitu bangsa primitif. Dinamakan bangsa primitif karena kebudayaan masyarakat pada saat itu masih sangat sederhana.
Adapun yang termasuk sebagai bangsa primitf yaitu:

1.      Manusia Pleistosin (Purba)

Kehidupan manusia Pleistosin (purba) masih sangatlah tergantung dengan situasi alam. Ini diperlihatkan dari cara mereka hidup yang selalu berpindah-pindah. Teknologinya pun masih sangatlah sederhana.

2.      Suku Wedoid

Suku Wedoid hidupnya masih sederhana. Mereka hidup dengan mengumpulkan hasil makanan dari alam. Keturunan suku ini masih ada hingga saat ini dan kita bisa melihatnya di suku Sakai, Siak dan Suku Kubu diantara perbatasan Jambi dan Palembang.

3.      Suku Negroid

Suku ini di Indonesia sudah tidak ada, tapi kita bisa menjumpainya di suku Semang (semenanjung Malaysia) dan suku Negrito (Filipina). Meraka hidup terisolir dan jauh dari perkembangan serta kemjuan Zaman.
Catatan :
Namun, menurut Kern yang mengatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Champa di Vietnam Utara (Tonkin), Kamboja dan Kochin Cina (Indocina). Mengatakan sebelum mereka tiba di Kepulauan Indonesia, di Indonesia sendiri telah ada bangsa yang lebih dahulu berdiam.           
               Bangsa yang terlebih dahulu berdiam di Indonesia tersebut berkulit hitam dan berambut keriting (Ras Negrito) yang mendiami Indonesia bagian timur pedalaman dan sebagian Australia. Jadi, sebetulnya bangsa berkulit hitam ini yang merupakan penduduk asli Indonesia.
2.     Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu)
Bangsa Melayu Tua (Proto Melayu) merupakan bangsa Austronesia yang pertama kali ke Nusantara sekitar 1500 SM. Kebudayaan mereka kita sebut sebagai budaya batu yang sudah maju karena alat-alatnya berasal dari batu yang sudah dihaluskan. Hal ini berbeda dengan manusia purba yang alat-alatnya masih berupa batu kasar yang belum dihaluskan.
Bangsa Proto Melayu juga memiliki kebudayaan yang setingkat lebih tinggi daripada kebudayaan Homo Sapiens Indonesia. Kebudayaan mereka adalah kebudayaan batu baru (Neolithikum) yang terbuat dari batu yang sudah dikerjakan dengan baik. Barang-barang hasil kebudayaan yang terkenal ialah kapak persegi dan kapak lonjong.
Bangsa melayu tua (proto melayu) berhasil berlayar dan menetap di bumi nusantara melalui dua jalur, yaitu :
a)      Jalan Barat
Dari daerah Yunan (Cina Selatan) berpindah melalui Selat Malaka (Malaysia) kemudian masuk ke pulau Sumatra dan masuk ke pulau Jawa.
Kapak persegi merupakan alat yang biasa mereka bawa.

b)      Jalan Utara (Timur)
Dari Yunan (Cina Selatan) berpindah melalui Formosa (Taiwan) kemudian masuk ke Filipina dilanjutkan penyeberangan ke pulau Sulawesi dan masuk ke pulau Papua.
Kapak Lonjong merupakan alat yang biasa mereka bawa.
Ciri-Ciri Bangsa Proto Melayu sebagai berikut,
·         Kulit sawo matang
·         Rambut Lurus
·         Badan tinggi ramping
·         Bentuk mulut dan hidung sedang
Kebudayaan Bangsa Proto Melayu sebagai berikut,
·         Termasuk kebudayaan Batu Muda (Neolitikum)
·         Hasil kebudayaannya masih terbuat dari batu dan telah dikerjakan dengan sangat baik
·         Kapak Lonjong
·         Kapak Persegi

Yang termasuk keturunan bangsa Melayu Tua antara lain suku Batak, suku Dayak, suku Nias, suku Toraja, suku Kubu, dan suku Sasak.

3.     Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu)

Kira- kira tahun 500 SM, nenek moyang kita gelombang kedua mulai memasuki Indonesia. Bangsa Deutro Melayu memasuki Indonesia melalui satu jalur saja, yaitu Jalan Barat (yakni melalui Malaya-Sumatera).

Bangsa Melayu Muda (Deutro Melayu) merupakan bangsa Austronesia yang datang dari Yunan ke Nusantara sekitar 500 SM. Merek berpindah dari yunan menuju Teluk Tonkin (masih daerah yunan) kemudian ke Vietnam, lalu melanjutkan perjalanan ke Semenanjung Malaka kemudian berlayar ke Pulau Sumatra dan pada akhirnya masuk ke Pulau Jawa.

Menurut N. Daldjoeni (1984), bangsa deutro melayu atau melayu muda ini berasa dari Dongson di Vietnam Utara, sehingga mereka ini kadang kala disebut orang-orang Dongson.

Mereka telah memiliki kebudayaan yang lebih tinggi daripada bangsa Proto Melayu. Peradaban mereka ditandai dengan kemampuan mengerjakan logam dengan sempurna. Barang-barang hasil kebudayaan mereka telah terbuat dari logam. Awalnya dari perunggu dan kemudian dari besi. Hasil kebudayaan logam di Indonesia yang terpenting ialah Kapak Corong atau Kapak Sepatu dan Nekara.

Dibidang pengolahan tanah, mereka telah sampai pada usaha irigasi atas tanah-tanah pertanian yang berhasil mereka wujudkan, yakni dengan membabad hutan terlebih dahulu.Mereka juga mengenal perikanan laut dan pelayaran, sehingga rute perpindahan ke Nusantara juga memanfaatkan jalan laut.

Selain itu, mereka juga mengembangkan kebudayaan Megalithikum seperti Dolmen (meja batu), menhir (tugu batu), sarkofagus (keranda mayat), punden berundak-undak dan kubur batu.

Yang termasuk keturunan bangsa Melayu Muda antara lain suku Jawa, suku Melayu, dan suku Bugis, suku Aceh, suku Makassar, suku Bali dan suku Minangkabau.





BAB III
PENUTUP
A.   Kesimpulan
Bangsa Proto Melayu adalah bangsa dari gelombang pertama yang masuki wilayah Indonesia setelah Suku Primitif. Bangsa Proto Melayu adalah suatu ras Mongoloid yang berasal dari daerah Yunani , dekat lembah Sungai Yang Tze, Cina Selatan. Bangsa ini mulai masuk ke Indonesia sekitar tahun 1500-500 SM.
Kebudayaan Bangsa Proto Melayu adalah termasuk kebudayaan Batu Muda (Neolitikum), Hasil kebudayaannya masih terbuat dari batu dan telah dikerjakan dengan sangat baik, alat yang biasa digunakan adalah Kapak Lonjong dan Kapak Persegi.
Bangsa deutro Melayu memasuki wilayah Indonesia sekitar 500 SM secara bergelombang. Mereka masuk melalui Semenanjung Melayu terus ke Sumatera dan tersebar ke wilayah Indonesia yang lain.
Kebudayaan bangsa Melayu Muda (dikenal dengan kebudayaan Dongson) seperti Kapak Corong atau Kapak Sepatu, Nekara dan Bejana Perunggu.
Namun, teori tentang perbedaan bangsa Proto melayu dengan Deutro melayu tidak lagi diakui kebenarannya dan penggunaannya. Karena para Arkeolog menyimpulkan bahwa tidak ada dasar arkeologis yang berarti ysng menunjukan perbedaan antara Proto Melayu dengan Deutro Melayu.
  

B.    Saran

Sebagai bangsa Indonesia, sudah seharusnya kita mengetahui tentang sejarah bangsa kita dimasa yang lalu. Kita juga harus tahu dan mengerti tentang bangsa yang pertama mendiami bumi Nusantara kita ini.

Bukan hal yang sulit untuk belajar jika ada kemauan dari dalam diri kita sendiri. Menambah pengetahuan tentang sejarah dengan belajar mengetahui awal bangsa manusia dan perkembangan- perkembangan yang telah mereka lalui, memberikan kesan tersendiri bagi setiap orang yang mempelajarinya. Karena, mungkin orang tahu sebuah sejarah namun belum tentu dia tahu asal usul yang membuat sejarah, yaitu Manusia.


DAFTAR PUSTAKA

3.      Buku Sejarah Indonesia kelas X

You May Also Like

1 comments

Notes ~

The more you love, the more you suffer (V. V. Gogh)

Report Abuse